Temu Nasional Giru Penulis telah usai. Namun masih banyak sisa cerita yang belum tertuang disini. Beberapa kendala menghambat hingga telat .Kesibukan yang tak ada abisnya. Di tengah suasana penilaian akhir semester ini saya coba torehkan 1 atau 2 kalimat mewakili ribuan rasa yang tersimpan di dada.

Pada hari Sabtu 30/11 yang lalu ruangan aula Balaikota DKI penuh sesak. Hiruk pikuk gamuruh campur baur jadi satu. Para pecinta literasi dari seluruh pelosok negeri bertemu di sini, di ajang bergengsi anak negeri.

Sebelum acara TNGP dimulai dan di gelar, Bapak CEO mediaguru Muhamad Ihsan berpesan," silakan bawa apa saja dari daerah Anda, baik makanan, pakaian, dan lainnya."

Alhasil berbagai jenis makanan tertata rapi, dari kerupuk kulit patin, kulit sapi, hingga kulit kerbau juga ada. Tak kalah menarik yaitu batik madura dan kain sulam dari Sumbar. Semua laris manis, sayapun tidak mendapat bagian. Baju kaos, jaket, akar kayu untuk obat juga ada lhoo. Nah ini satu lagi, tas jingjing dengan warna yang sangat manis langsung berpindah tangan kepada pembelinya. Seketika abis, ludes diserbu para guru.

Dalam kegaduhan, acara tetap berlangsung. Maklum mengatur guru lebih sulit daripada mengatur siswa, berkali- kali pembawa acara mengingatkan. Yeach hanya beberapa menit kemudian kembali gaduh. Ada yang foto selfie, foto bersama editor, kurator, dan rekan-rekan yang lain.

Semoga kita bisa berjumpa dan berbagi rasa dalam acara TNGP berikutnya, Aamiin