Menebar Virus Menulis
Tidak pernah terpikir dalam otakku. Tidak pernah terbayangkan dalam benakku bahwa aku bisa menulis buku. Aku bisa menghasilkan sebuah karya dalam bentuk buku. Sejak sekolah dasar tidak ada bakat menulis. Setiap ada kegiatan mengarang, nilainya selalu enam, tidak pernah lebih. Makanya tidak pernah terlintas dalam pikiran.
Nah, langkah awal semuanya ini bermula dari kegiatan symposium. Aku mendapatkan kesempatan jadi peserta symposium dalam Rangka Hari Guru Nasional 2018. Peserta symposium 400 orang . Berasal dari Tanah Aceh Hingga Tanah Papua. Bangga Luar biasa, bisa mengikuti kegiatan ini. Walaupun hanya sebagai pelengkap kuota namun ini kesempatan yang sangat langka.
Bayangkan, yang hadir dalam kegiatan itu orang-orang hebat, guru-guru berprestasi. Bila ingin menjadi guru berprestasi tingkat nasional harus memiliki buku. Buku Karya sendiri. Pernah aku tanyakan pada salah satu peserta. Bagaimana caranya bisa menghasilkan buku? Jawabannya dengan menulis. Ikuti kelas pelatihan menulis.
Pada suatu ketika, Bu Edit salah satu peserta symposium yang pernah aku tanyai mengirimkan pamlet pelatihan SAGUSABU Depok2. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Aku mendaftarkan diri dan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Nekad itulah modal pertama. Tidak aku pikirkan masalah biaya. Insyaallah rezeki itu ada. Yakinlah!
Berkat keyakinan dan usaha keras akhirnya terwujudlah buku perdanaku yang berjudul 'Selalu Ada Cahaya' Sebuah Perjalanan dalam Merajut Asa.
Beberapa bulan kemudian aku mendapatkan pamplet dari Grup symposium tentang pelatihan editor di Bandung. Aku mendaftarkan diri. Buku hasil karya di kelas pelatihan editor berjudul 'Gersang Meski Berinai'
Selain menulis buku , aku juga aktif di FB MediaGuru dan juga bergabung di blog gurusiana. Banyak Ilmu. Banyak pengalaman. Banyak teman. Itulah yang aku rasakan sejak bergabung dengan kedua akun tersebut. Dari kedua akun itu terwujudlah 3 buah buku antologi. Buku bersama guru-guru se-Nusantara.
Alhamdulillah, pada tanggal 5-6 Oktober 2019 aku berhasil mengajak teman-teman satu atap. Sebanyak 9 orang guru dan 1 orang siswa SMPN 13 Kota Bogor mengikuti kegiatan SAGUSABU Bogor2 yang diadakan di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kab. Bogor. Tidak hanya itu, aku juga berhasil menebarkan virus menulis pada teman-teman dari sekolah lain. Semoga segera terwujud karyanya, jangan sampai menjadi produk yang gagal. Berhasil atau tidak, terwujud atau tidak, semuanya kembali pada diri sendiri. Bravo!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah. Virus ganas yang justru diharapkan.
Alhamdulillah Pak, teman-teman merespon dengan baik, semoga karya mereka segera terwujud, Aamiin
Mantap luar biasa. Sukses selalu bu Anies.
Terimakasih bunda Dalia, Barskallah
Saya terjangkit "virus" yang uni tebarkan. Hehhehehe semangat sagusabu!
Aamiin, semangat ya Bunda Kis, semoga bukunya segera terwujud